Pemberian nama Kyai Langgeng sebagai tempat wisata dan rekreasi di Kota Magelang ini memiliki nilai sejarah perjuangan saat masa penjajahan kolonial Belanda. Ketika Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda di wilayah kekuasaan kerajaan Mataram yang berada di sebagian wilayah Jawa Tengah terdapat salah satu sosok penasehat sekaligus seorang ulama yaitu Kyai Langgeng.
Jiwa dan raga Kyai Langgeng diberikan sepenuhnya mengabdi kepada Pangeran Diponegoro untuk mengusir penjajah Belanda sampai ke Magelang dan menetap hingga akhir hayatnya sekitar tahun 1829. Makam Kyai Langgeng berada di areal yang dulunya di kenal dengan Taman Bunga dan akhirnya ditetapkan menjadi nama obyek wisata Taman Kyai Langgeng.
Pengelola obyek wisata bersama dengan Pemerintah Kota Magelang memberikan penghargaan terhadap perjuangan Kyai Langgeng dengan membangun serta merawat makam tersebut. Hingga sekarang makam Kyai Langgeng yang berada di tengah area taman wisata ini banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai kota.
Pengunjung bisa ziarah ke makam Kyai Langgeng yang merupakan salah satu tujuan wisata religius di Kota Magelang selain makam Syaikh Subakir / Syekh Subakir di Bukit Tidar. Peziarah bisa mengunjungi Taman Kyai Langgeng setiap hari mulai dari jam 07.00 WIB – 17.00 WIB.
